Rumah Ikan, Membentuk Ekosistem Ikan Dan Terumbu Karang Baru |
![]() |
oleh Roni Eko Saputra |
Senin, 11 Agustus 2014 12:41 | Tampil : 1571 kali.
|
Majene merupakan kabupaten yang memiliki potensi sumberdaya alam laut yang melimpah dan wisata bawah laut yang menarik, namun potensi tersebut telah mulai berkurang akibat tindakan nelayan yang melakukan penangkapan tidak sesuai dengan prosedur yang di anjurkan. Tindakan merugikan oleh nelayan diantaranya yaitu melakukan penangkapan dengan jaring/pukat harimau yang dapat mengakibatkan penangkapan ikan terjadi secara berlebihan dan berkurangnya jumlah ikan. Pengeboman dengan menggunakan bom juga tindakan yang kerap dilakukan oleh nelayan, hal ini dapat merusak ekosistem bawah laut misalnya terumbu karang dan biota-biota laut lainnya. Berangkat dari keprihatinan itu maka dilakukan pembuatan rumah ikan di lingkungan Rangas, Majene, salah satu metode yang dapat dipilih untuk mengembalikan dan membentuk ekosistem ikan yang baru. Rumah ikan berfungsi sebagai tempat berlindungnnya ikan kecil dari predator atau ikan yang lebih besar, tempat untuk bertelur, dan berkembang biak, juga sebagai tempat tumbuhnya karang. Hal ini dapat meningkatkan kehidupan dan mencegah mortalitas ikan dalam jumlah yang besar. ![]() proses membuat rumah ikan (Foto : Roni Eko Saputra) ![]() Proses membuat rumah ikan (Foto : Roni Eko Saputra) ![]() Rumah ikan yang telah selesai dibuat(Foto : Roni Eko Saputra) ![]() Penulis sedang membuat rumah ikan (Foto : Roni Eko Saputra) Rumah ikan secara tidak langsung juga menguntungkan bagi para nelayan, oleh karena rumah ikan ini selain tempat bertelur dan berkembang biaknya ikan-ikan kecil juga sebagai tempat berkumpulnya ikan lebih besar yang bisa di manfaatkan untuk menambah daya tarik wisata bawah laut Majene. Rumah ikan ini di tempatakan pada kedalaman 20-25 meter dari permukaan laut dan berjarak 300 meter dari bibir pantai di daerah Rangas Majene. Dalam proses pembuatannya rumah ikan ini memiliki derajat kualitas. Kualitas tersebut dapat dilihat dari ketahanan atau rapuhnya rumah ikan dengan kisaran waktu 5-10 tahun kedepan, rumah ikan tidak hancur dan dapat berubah menjadi terumbu karang disebabkan tumbuhnya atau menempelnya tiram dan tiram dapat berkembang menjadi tempat perlindungan ikan dan pengganti rumah ikan tersebut.. dan rumah ikan ini sudah di terapkan di beberapa daerah di Sulawesi barat. Penulis :
Kontak Saya : Facebook : https://www.facebook.com/onie.sinody |

Tulisan Terbaru
- Uniknya Wadah Saleleng Dan Tiada Hari Tanpa Manisnya Gula
- Peserta Lomba Mewarnai Tingkat PAUD/TK Membludak Di Ajang LBF 2019
- Lapeo Bahari Festival (LBF) 2019 Mulai Dibuka Malam Ini, Ayo Ke Lapeo !
- Trip Sungai Maloso Mapilli ; Rasa Kawatir Berlebihan Dan Cerita Sejarah Yang Meninabobokan
- Ekspedisi Maloso; Catatan Singkat Dan Rasa Penasaran Pada Jejak Arkeologis Peninggalan Dinasti Tang
