Pemutaran Film Dokumenter Konservasi Penyelamatan Penyu Di Pambusuang |
![]() |
oleh Administrator |
Rabu, 28 Agustus 2013 09:50 | Tampil : 2177 kali.
|
Untuk pertama kalinya di daerah Mandar, Sulawesi Barat, tepatnya di desa Pambusuang, kec. Balanipa kab. Polewali Mandar dilakukan gerakan konservasi penyu yang sebelumnya tidak pernah digagas oleh kelompok manapun. Gerakan spontanitas yang tumbuh setelah melihat tukik tiba-tiba berhamburan keluar dari sarangnya, tepat di halaman belakang rumah salah seorang warga. Pelestarian penyu di Pambusuang ini dilakukan oleh individu-individu di Pambusuang yang digagas oleh seorang pemerhati lingkungan dan budaya lokal yaitu "Muhammad Ridwan Alimudin", seorang wartawan, peneliti, dan penulis yang aktif dalam kegiatan pendokumentasian hal-hal tentang Mandar, yang juga berdomisili tidak jauh dari lokasi penemuan awal tukik (anak penyu). Ratusan ekor tukik keluar dari lubang, tapi karena khawatir pemangsa (anjing) dan dijadikan mainan anak kecil maka beberapa ditangkap, dikumpul dalam ember. Keesokan paginya, tukik-tukik itu dibawa ke Palippis tujuannya bila suatu saat anak penyu tersebut selamat sampai besar dan tiba masanya untuk bertelur juga maka secara insting dia akan menuju ke tempat dia ditetaskan. Palippis adalah pilihan yang tepat, pasirnya yang sangat bagus dan juga jauh dari pemukiman penduduk cocok untuk tempat bersarang penyu.
Baca juga tentang "Penyu, Makhluk Bermata Sendu Yang Menyapa Pambusuang" Setelah pelepasan beberapa ekor tukik (anak penyu) di Pantai Palippis, kab. Polman, Kemudian diikuti dengan pemutaran film dokumenter berdurasi singkat seputar cerita dan tahapan konservasi penyu yang telah dilakukan. Pemutaran ini dimotori oleh "Studio Teluk Mandar" dan "Pencil 2B" dua kelompok yang konsen terhadap dokumentasi hal-hal yang berkaitan dengan Mandar. Acara pemutaran film dokumenter penyu berlangsung pada hari Senin, 26 Agustus 2013 Pukul 20.30 Wita (sebelah timur masjid Taqwa). Pemutaran film tentang penyu ini berlangsung sangat sederhana di salah satu lorong di desa Pambusuang dan dihadiri oleh warga sekitar. Cukup ramai dengan penonton warga sekitar (anak-anak, remaja, orang tua) dan kadang diantara beberapa "scene" film ada tawa warga dan sorak sorai karena orang-orang yang muncul dalam film ini adalah juga warga sekitar yang sering mereka temui. Beberapa anggota dari Kompa Dansa Mandar (Komunitas Penggiat Budaya dan Wisata Mandar) juga berkesempatan hadir dalam pemutaran film dokumenter ini sebagai eksistensi dalam pengenalan pelestarian konservasi penyu yang mungkin sekiranya akan dapat menjadi salah satu bentuk ekowisata yang akan berkembang di kemudian hari. Seperi diketahui daerah pesisir desa Pambusuang, kab. Polewali Mandar telah lama menjadi tempat persinggahan bagi para penyu untuk mengeram dan menyimpan telur-telur mereka. Berikut dokumentasi pemutaran film dokumenter "Penyelamatan Penyu Pambusuang" yang berlangsung sangat sederhana : Pemutaran film pelestarian Penyu atau yang disebut sebagai "Panynyu" dalam bahasa Mandar adalah bentuk pendidikan terhadap masyarakat yang paling efektif saat ini tentang cara melestarikan hidup dan keberlangsungan generasi hewan yang konon bisa mencapai usia ratusan tahun ini. |

Tulisan Terbaru
- Uniknya Wadah Saleleng Dan Tiada Hari Tanpa Manisnya Gula
- Peserta Lomba Mewarnai Tingkat PAUD/TK Membludak Di Ajang LBF 2019
- Lapeo Bahari Festival (LBF) 2019 Mulai Dibuka Malam Ini, Ayo Ke Lapeo !
- Trip Sungai Maloso Mapilli ; Rasa Kawatir Berlebihan Dan Cerita Sejarah Yang Meninabobokan
- Ekspedisi Maloso; Catatan Singkat Dan Rasa Penasaran Pada Jejak Arkeologis Peninggalan Dinasti Tang
